Rabu, 20 Oktober 2010

Awas Kambing di Fitnah

Bagi mereka yang divonis hipertensi sanga ngeri ketika ada yang menyebut daging kambing. Akibat derasnya isu efek samping daging kambing membuat banyak orang pun berfikir ulang kali untuk menyantapnya. Benarkah sedemikian menakutkan efek daging kambing? Ternyata sampai sekarang belum ada studi atau penelitian yang akurat tentang efek samping daging kambing.
Sebaliknya berdasarkan petunjuk Al Quran dan Hadits, daging kambing merupakan salah satu makanan terbaik yang disediakan Allah ta’ala untuk hamba-Nya dengan khasiat ungguk untuk merawar kesehatan pengobatan serta sebagai bahan baku utama pembentukan sel darah merah.
Bahkan mereka yang melazimkan mengkonsumsi daging kambing akan terpengaruhi kecerdasannya menjadi lebih baik, termasuk moralnya. Karena kambing termasuk binatang yang paling baik perilakunyha dibanding fauna lainnya.
Lantas siapa sebenarnya yang giat menyebar “teror” dan menghalangi kaum muslim menyantap daging kambing dengan segala kebaikan dan keutamannya? Pendeknya, kambing yang banyak memberikan kebaikan telah difitnah secara keji oleh pihak-pihak yang anti kebenaran dan kebaikan
Bukankah para nabi dan rosul hampir semuanya penggembala kambing, daging dan susunya merupakan makanan dan minuman favorit mereka. Bila kambing lekat dengan kehidupan para nabi dan rosul, bisa dipastikan bahwa kambing merupakan binatang terbaik terutama dagingnya. Belum lagi banyak yariat, seperti qurban, aqiqah yang menjadikan kambing sebagai binatang yang dusunnahkan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Darda, Rosulullah SAW bersabda: “Rajanya makanan penduduk surga adalah daging, “sementara dari hadits Buraidah secara (marfu’) disebutkan, “sebaik-baiknya lauk di dunia dan akhirat adalah daging”.
Az Zuhri menyatakan “memakan daging dapat menambah stamina menjadi tujuh kali lipat”. “bahkan Ali Bin Abi Thalib R.A berkata, “Makanlah daging, karena daging dapat membersihkan warna kulit, mengecilkan perut dan memperindah tubuh”.
Ali Bin Abi Thalib R.A juga berkata “barangsiapa meninggalkan makan daging selama emput puluh hari, akhlaqnya berubah buruk.”
Abu Hurairah R.A berkata : “dihidangkan dihadapan Rosulullah semangkuk bubur dan daging, maka beliau mengambil bagian lengan dan bagian itulah yang paling disenangi oleh Nabi”. (HR Muslim)
Abdullah bin Mas’ud berkata “Rosulullah sangat suka pada bagian lengan dan beliau pernah diracuni dengan cara meracuni lengan kambing yang hendak beliau makan. Sahabat berpendapat bahwa orang-orang Yahudi lah yang meracuninya.” (HR Abu Dawud)
Faktanya daging kambing memiliki kandungan lemak total, kolesterol, lemak jenuh (saturated fat) yang lebih rendah jika dibandingkan dengan daging lain pada umumnya. Kandungan protein daging kambing hampir sama dengan daging lainnya, akan tetapi daging kambing memiliki karakteristik yang khas dalam hal lemak jenuh dan kolesterol.
Daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dan kandungan lemak mono dan polysaturated yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat apabila setelah daging kambing dimasak akan terlihat lebih banyak cairan lemak yang keluar menetes.
Hasil analisa menunjukkan bahwa daging kambing memiliki lemak 50% lebih rendah dibandingkan dengna daging sapi.
Menurut Ibnu Qoyyim daging kambing bersifat panas, sehingga dapat mencairkan pembekuan dan memanaskan metabolisme yang dingin, terutama apabila dikonsumsi pada musim dingin. “dan kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini” (Ath-Thur : 22)

“Tabloib Bekam” edisi 5/Th.I/Hal. 5

Tidak ada komentar: